Rabu, 02 April 2014
Tipe Pria yang disukai Wanita Jepang
Ohayou gozaimasu :)
Kembali lagi dalam artikel yang ditujukan untuk para pemburu cinta wanita Jepang di luar sana(asik...). Artikel kali ini akan membahas apa yang wanita Jepang sukai dan apa yang mereka benci dari pria asing, yang berarti bukan orang Jepang. Hal ini biasanya muncul bagi mereka yang sudah berhubungan seperti sepasang kekasih atau suami istri. Tapi tak ada salahnya kita para single untuk menilik lebih dulu untuk mungkin mengadopsinya dan memperhatikannya kalau-kalau kita sudah mendapatkan seorang wanita Jepang ideal dalam genggaman kita.
Pertama lihat dulu mengapa beberapa kalangan wanita Jepang
tidak menyukai pria Jepang;
Tidak ksatria/gentlemen – 48.3%
Tidak terlihat penyayang – 43%
Tidak punya inisiatif – 24.7%
Tidak pernah memuji kekasihnya di hadapan orang lain – 17.6%
Badannya jelek – 14.5%
Jadi supaya bisa dilirik oleh para kalangan pecinta pria
asing itu, mungkin kita harus memastikan diri kita tidak ada di antara 5
karakteristik itu.
Lalu masuk ke poin utama, apa yang mereka benci dari kita
para pria gaijin?
Yang paling terlihat dan paling utama pastilah masalah
bahasa.
“Lidahku bukan lidah Inggris seperti pacarku. Kadang membuat
frustrasi saat kita tidak bisa menyampaikan dengan tepat apa yang ingin kita
katakan”
Jalan darurat; bahasa tubuh
Berbeda negara juga berarti beda akar rumpun, yang berarti
perbedaan budaya dan standar dalam kehidupan sehari-hari. Bayangkan betapa
sulitnya menyelesaikan masalah dimana masing-masing pihak merasa bahwa apa yang
mereka pertahankan itu benar, hanya karena itulah yang biasanya berlaku di
negara asal kita.
“Suami adikku adalah orang Amerika Selatan, dan kadang
bertengkar gara-gara perbedaan budaya. Sangat sulit untuk dapat membuat
keduanya mengerti alasan mereka bertengkar”
Belum lagi jika kalian sudah tumbuh menjadi kakek dan nenek
yang kaku dan keras kepala
“Semakin waktu berlalu, kami jadi lebih sering bertengkar
karena masalah makanan. Saat kami masih muda, kami bisa makan apa saja. Dan
sekarang saat kami bertambah tua kami jadi semakin rindu akan rasa yang biasa
kami makan saat kami masih kecil. Mungkin inilah salah satu alasan mengapa
pernikahan internasional seperti ini kadang pecah setelah beberapa tahun”
Wah banyak sekali hal yang sulit diterima oleh para wanita
Jepang. Jadi bagaimana ceritanya mereka bisa dekat dengan pria asing? Apa yang
mereka suka?
Salah satunya adalah saat dimana suami mereka aktif membantu
pekerjaan rumah, sesuatu yang menurut mereka jarang sekali mereka lihat dari
pria Jepang
“Suamiku dari Kanada berkata bahwa sudah sepantasnya kalau
ia juga mengerjakan pekerjaan rumah.”
“Saya tidak tahu kalau dia yang rajin atau saya saja yang
malas, tapi saya selalu terkesan dengan bagaimana suamiku yang dari Inggris itu
aktif sekali saat mau ada tamu. Menyedot debu, merapikan rumah sampai mengganti
bunga dalam vas.”
Tapi yang paling sering terlontar dari mulut wanita Jepang
adalah bagaimana para pria asing dapat begitu romantis dibandingkan pria produk
lokal yang sehari-hari mereka temui. Dalam sebuah kultur dimana apresiasi akan
hubungan sangat jarang terlihat antara satu sama lain, hal ini dapat sangat
memikat.
“Pacarku adalah orang Amerika. Kapanpun saat kami mau
mengakhiri percakapan di telepon, ia tak lupa selalu mengucapkan “i love you”
sebelum menutup telepon. Hal itu selalu membuatku terpana”
Berbicara tentang romantis, pasti pria Prancis adalah salah
satu kandidat kuat dalam hal ini. Dan terbukti;
“Di hari liburku, pacarku selalu membuatkanku sarapan dan
membangunkanku dengan kecupan, sambil berucap “Aku tak sabar melihat mata
indahmu…” “
Terasa sangat gombal? Bagi wanita Jepang, tidak! Apalagi
dipakai dalam waktu dan suasana yang tepat. Salah satu rekan saya yang sudah
beberapa tahun tinggal di Jepang juga pernah mengatakan bahwa pria Indonesia
cukup populer di sana, hanya karena mereka sangat perhatian dengan wanita.
“orang Indonesia dianggap sangat gentlemen” katanya. Tapi bukan berarti kalian
bisa dapat pacar hanya dengan berkata ke seorang wanita di pinggir jalan “Hai,
Watashi Indonesia no Otoko desu. Wanna have a ocha together?”
Pada akhirnya, kita akan memacari “orang” dan bukan
“kebangsaan” atau “budaya”. Selalu tunjukkan dirimu apa adanya sehingga resiko
NTRterjaga dalam level minimal!
Sumber: Rocketnews
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Cewek Jepang pengen digombalin mulu dah ^_^
Posting Komentar